Kamis, 28 Maret 2013

Biografi Salahuddin yusuf al-ayyubi




Namanya Al Malik An-Nasir Salahuddin Yusuf bin Ayyub bin Syadi. Kita mengenalnya sebagai Salahuddin, sedang Barat mengenalnya sebagai Saladin. Seorang keturunan kurdi yang berasal dari Duwain atau Kirkuk. Lahir tahun 1337 M, dan ayahnya adalah tokoh yang cukup terkenal Najamuddin Al-Ayyubi. Ia juga memiliki seorang paman yang sangat terkenal, panglima perang pasukan Syria yakni Jendral Asaduddin Sherkoh. Dimana keduanya adalah pembantu dekat raja Syam (Syria). Salahuddin diangkat menjadi wazir (wakil sultan) Mesir, setelah Sherkoh wafat di Kairo karena sakit.
Salahuddin terkenal karena keberhasilannya merebut Al-Quds (Yerusalem) setelah hampir satu abad berada dibawah kekuasan tentara salib. Bukan hanya brilian dalam mnyusun taktik perang, Salahuddin juga terkenal memiliki rasa kemanusiaan yang begitu tinggi, sehingga sering bertindak diluar nalar perang.
Ketika menaklukkan Yerusalem misalnya (1193), sikap Salahuddin terhadap tawanan benar-benar adil dan lembut, bertolak belakang dengan perlakuan biadab tentara salib ketika merebut kota itu (1099). Sejarawan Michaud menggambarkan bagaimana kaum Muslimin dibunuh secara besar-besaran oleh pasukan salib. Mereka hanya berhenti membantai ketika lelah atau disaat Misa, dan kemudian kembali melakukan pembantaian. Raymon ‘d Angiles bersaksi bahwa diserambi mesjid darah menggenang setinggi kekangan kuda. Lorong-lorong kota penuh dengan mayat.
Sebaliknya ketika ditaklukkan Salahuddin, beliau memberi ampunan umum kepada kaum nasrani dan mereka dipersilahkan untuk tetap tinggal di kota itu. Hanya para prajurit yang diperintahkan untuk pergi meninggalkan kota dengan uang tebusan yang ringan.
Riwayat lain menyebutkan Salahuddin pernah mengirimkan tabib pribadinya untuk mengobati musuhnya, raja Inggris, Richard the Lion Heartyang sedang sakit. Beliau juga pernah melarang para prajuritnya untuk menyerang Richard yang jatuh dari kudanya dalam sebuah pertempuran, sebelum Richard berhasil menaiki kudanya kembali.
Begitu menyulitkannya Salahuddin bagi pasukan Salib, sehingga pasukan salib terpaksa mengadakan pengerahan massal tentara dari seluruh Eropa. Dan memberlakukan pajak khusus yang dikenal sebagai Saladin Thite. Ini menyebabkan Eropa dilanda Krisis ekonomi.
Pasca direbutnya Yerussalem oleh kaum Muslimin, 600 ribu lebih tentara salib pilihan dikerahkan untuk merebut Akkara, yang kembali ke negerinya tidak lebih dari 100 ribu prajurit.
Namun, Salahuddin tidak lama dapat menikmati masa damai. Karena pada tanggal 4 Maret 1193, beliau berpulang ke rahmatullah Utusan yang menyampaikan berita kematian Salahuddin ke Baghdad membawa serta baju perang Salahuddin, kudanya, dan uang sejumlah satu dinar 36 dirham sebagai milik pribadinya yang masih tersisa. Demikianlah gambaran kesederhanaan Salahuddin.
Di Eropa, menurut Philip K Hitti, kepahlawanan Salahuddin telah menyentuh alam khayal para penyanyi dan penulis novel zaman sekarang, dan masih tetap dinilai sebagai suri tauladan kaum ksatria.
Di dunia Islam, Salahuddin juga dikenal sebagai orang pertama yang menggagas peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw untuk menggugah semangat jihad dan menyatukan kekuatan kaum muslim yang terserak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar